Kamis, 01 Desember 2011

Titip Rindu Buat Ibu

Ibuku sayang,

Sering engkau berkata bahwa engkau semakin tua dan tak memesona.
Tetapi tidak, menurutku.
Engkau adalah wanita tercantik dalam hatiku. Kerutan di wajahmu adalah bukti perjuanganmu dalam menempa kehidupan dan membesarkan aku serta saudara2ku. Aku melihat kecantikan itu dalam hatimu, yang kurasakan dalam hatiku.

Sering engkau berkata bahwa engkau kampungan, tak modis seperti wanita kebanyakan.
Lantas, kenapa?
Aku suka, sangat suka, melihat penampilanmu yang apa adanya. Aku bahkan malu jika melihatmu mengikuti wanita2 yang suka tebar pesona.

Sering engkau berkata bahwa engkau tidak pandai, tak mengerti bermacam pengetahuan baru dan teknologi yang membadai
Bagaimana bisa?
Kaulah yang pertama mengajarkanku membaca, menulis, berhitung, dan mengaji, sebagai landasan bagiku hingga aku bisa seperti saat ini.

Sering kudengar orang berkata bahwa engkau adalah wanita yang temperamental.
Tahu apa mereka?
Engkau adalah wanita yang penuh kelembutan, mengharap yang terbaik untuk buah hatinya, berbeda dengan orang2 lain dalam hal taraf dan ukuran.

Pernah kutahu seseorang berkata bahwa engkau tak bisa mengurus keluarga.
Sadarkah ia?
Ia tak pernah 24 jam bersama kita. Tak mengerti seberapa hebat engkau sebenarnya, seberapa tegar engkau menghadapi cobaan yang ada, dan seberapa bahagia bila kita sedang bersama.

Ibuku sayang,
Sekali lagi kukatakan…
Engkau cantik. Teramat cantik.
Aku suka pada engkau yang sederhana dan bersahaja.
Terima kasih telah mengajarkanku arti kesabaran dan pengorbanan.
Bukan teori, bukan pula bualan.

For my love,

Sudut bumi, 1 Juni 2011
20:42

Tidak ada komentar:

Posting Komentar